Laman

Kamis, 03 April 2014

Fatwa Mulanasyaikh

Kumpulan Fatwa-Fatwa Tghk.M.Zainul Madjid

  Mudah-mudahan kamu bisa kompak utuh tidak bisa terkecoh dengan orang yang  tidak mengingat dirinya, orang tua dan gurunya dan tidak tergoda oleh antek-antek setan, keluarga setan, kuli setan dan mendapat taufiq hidayah masuk syurga bighoiri hisab. (Rabu 24 Maret 1996).


 Maulana Syaikh kini telah dipanggil oleh Yang Maha Kuasa, Rabb Yang Maha Agung, Dzat Yang Maha Segalanya. Beliau ditutup usianya pada hari Selasa, 20 Jumadil Akhir 1418 H / 21 Oktober 1997 M. meninggalkan kesan mendalam bagi seantero warga Nahdlatul Wathan,  tidak saja di dalam negeri akan tetapi kepergian beliau juga tembus sampai ke Timur Tengah, negerinya para nabi dan rasul. Rasa hati yang pilu tidak bisa terbendung, air mata menetes membasahi pipi, Maulana telah meninggalkan kita semua, meninggalkan beribu-ribu hikmah yang tertanam di bumi Rinjani. Akankah akan terlupakan mutiara-mutiara berharga, akankah teralpakan zamrud-zamrud molek yang terpercik rata membekas indah di kening-kening para pemikir, di dahi-dahi para pejuang, di tangan-tangan para penyelam lautan  hikmah. Subhanallah, senyum beliau mengalir, jiwa beliau kokoh dan tegar. Pada cita-cita beliau ada jutaan asa setinggi Himalaya dan Rinjani. Pada murid-murid beliau tertanam hamparan benua-benua yang akan tumbuh subur menghijau, menaungi tanah-tanah kering, menyegarkan lahan-lahan kerontang. Lalu tumbuh bunga-bunga harum dikelilingi embun bersih berkilau. Semerbak di seluruh pelosok negeri. Kita komit menegakkan perjuangan ini.

Kala hayat beliau, nasehat-nasehat mengalir dengan lantunan yang indah dan menawan bagai tetesan air mengalir menyejukkan hati yang gersang, bagai semburan sinar mentari pagi menerangi jagat yang masih kelam. Membangkitkan semangat dikala hati sedang rapuh dan pilu. Dikala ribuan insan-insan lemah mengharap dorongan dan stimulan. Beliau bangkit mengangkat tangan, menyeru untuk maju di tengah-tengah pertempuran. Serentak. Allohu Akbar. Jubah putih bersih selalu menemani dihiasi surban khas indah menawan. Gagah, berani dan santun. Dengan lembut doa-doa beliau menyelimuti segala penjuru dan berharap kita semua kompak, utuh dan bersatu untuk menegakkan agama melalui Nahdlatul Wathan.

Harapan itu masih ada dan tidak boleh kandas, tidak harus ambruk dengan hantaman badai, dentuman peluru, sabetan keris atau pedang. Hanya dengan keteguhan, keutuhan dalam kebersamaan dan persatuan yang tidak boleh lepas dan terlupakan, kita akan terbentuk menjadi manusia yang mengalami prosentasi secara HDI ( Human Development Index ) atau disebut juga IPM ( Indeks Pembangunan Manusia ), manusia yang secara fisik dan ruh berkembang dengan ikatan-ikatan erat yang dibentuk para ulama’.

Saudara-saudaraku. Harapan-harapan beliau yang menyuruh warganya untuk kompak, utuh bersatu tidak pernah lepas dan tidak pernah dilupakan tatkala beliau mempunyai kesempatan baik  di majlis-majlis pengajian ataupun di tempat-tempat lain. Kalimat kompak, utuh, bersatulah terus didengungkan supaya menjadi perekat rasa kebersamaan yang beliau harapkan dari dunia sampai akhirat.

Sesungguhnya nilai beliau itu ada pada perbuatan baiknya, inovasi dan keunggulannya, pada ilmunya, pada kedermawanannya, pada kelembutan sikapnya, pada imannya, pada jihadnya, dalam sopan santunnya, dalam kemuliaannya dan sifat serta gelar yang baik-baik.

Dengan jemarinya yang lembut beliau menulis wasiat dalam Hizib Nahdlatul Wathan yang tercatat pada tanggal 23 Ramadhan 1376 H/23 Maret 1957 M. yang berbunyi :



اولادى الاوفياء.........وتلامذتى العقلاء

ان اكرمكم عندى.......انفعكم لنهضة الوطن

وان شركم عندى .......اضركم بنهضة الوطن

فصابروا ورابطوا وجاهدوا ثم جاهدوا فى سبيل نهضةالوطن لإعلاء كلمة الدين والوطن

تكون بحول الله تعلى من المجاهدين لدينه والبارين المخلصين فى السر والعلن.

 فتح الله علينا وعليكم ورزقنا واياكم والمحبين الحسنى وزيادة.

Anak-anakku yang setia  dan murid-muridku yang berakal.

" Sesungguhnya semulia-mulia kamu di sisiku ialah yang paling banyak bermanfaat untuk perjuangan Nahdlatul Wathan, dan sejahat-jahat kamu di sisiku ialah yang paling banyak merugikan perjuangan Nahdlatul Wathan".

Karena itu, kuatkanlah kesabaranmu, tetaplah bersiap siaga, berjuang/kemudian berjuanglah di jalan Nahdlatul Wathan untuk mempertinggi citra agama dan negara.

Niscaya kamu dengan kekuasaan Allah SWT tergolong pejuang agama, orang shaleh dan muhklis baik pada waktu sendirian maupun pada waktu bersama orang lain.

Semoga Allah membukakan pintu rahmat untuk kami dan kamu, dan semoga  Ia menganugerahi nikmat tambahan yang tiada taranya yaitu melihat zat-Nya dari dalam surga.



Kemudian dalam Wasiat Renungan Masa Maulana Syaikh menyebutkan pula :

" Wahai anakku kompak bersatu

   Jangan terpikat bujukan hantu

   Bersilat lidah setiap waktu

   Di balik udang batu di situ



" Bahwa iblis dua macamnya

   Yakni syaitan dan manusia

   Yang paling bahaya iblis kedua

   Karena lidahnya sangat berbisa



Maulana Syaikh mengharapkan kebersamaan sesama Islam, berjuang atas nama Allah tidak terpikat dengan bujukan syaitan yang nyata maupun tidak nyata


1.  Katakanlah: "Aku berlindung kepada Tuhan (yang memelihara dan menguasai) manusia.

2.  Raja manusia.

3.  Sembahan manusia.

4.  Dari kejahatan (bisikan) syaitan yang biasa bersembunyi,

5.  Yang membisikkan (kejahatan) ke dalam dada manusia, dari (golongan) jin dan manusia.

6.  Dari (golongan) jin dan manusia.





Hilangnya kebersamaan tidak jarang menimbulkan malapetaka dan perpecahan. Kejayaan Islam di masa lalu begitu disegani dan ditakuti oleh dunia barat baik dari seni arsitekturnya, budaya, ilmu perang, ilmu politik dan kegagahberanian tentaranya, sangat termasyhur pada masa itu. Sebut saja pada zaman bani Umayyah, bani Abbasiyah dan masa-masa kejayaan Islam yang tidak lain kemegahan dan kegemilangan itu diraih dengan rasa patriotisme dan semangat kebersamaan. Namun apa yang terjadi pada era sekarang, Islam tertindas di mana-mana, Irak negerinya hancur porak-poranda, Palestina menjerit. Beribu-ribu ummat Islam dibantai oleh kaum kafir laknatullah, tetapi Islam belum menunjukkan kekompakan secara utuh bahwa Islam itu kuat, Islam itu mempunyai solidaritas, bahwa sesama Islam di manapun berada adalah saudara kita. Ketika saudara kita tertindas, kita harus merasakan penderitaannya dan berani berbuat untuk membantu sesama. Yang terjadi justru hanya ada di beberapa negara kecil saja  yang peduli dan berani menyuarakan keberanian, itupun  sangat jauh dari negeri-negeri Islam yang dilanda bencana.

            Mari kita wujudkan rasa kebersamaan untuk kejayaan Islam, negara dan bangsa kita. Ingatlah Allah berfirman dalam Surat  Yunus : 19 :


 Manusia dahulunya hanyalah satu umat, Kemudian mereka berselisih. Kalau tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dari Tuhanmu dahulu, pastilah telah diberi keputusan di antara mereka, tentang apa yang mereka perselisihkan itu. ( Yunus 19 )



            Keberagaman makhluk di muka bumi bukanlah untuk dipertentangkan, akan tetapi sebagai wujud yang perlu dicerna untuk dipikirkan oleh kita bahwa kita adalah hamba yang memiliki kelebihan dari makhluk apapun. Perkhilafan pandangan bukan sebagai garis kebenaran mutlak untuk personal saja namun harus ada bukti yang mendukung bagaimana kadar keunggulan yang menunjang pendapat sesorang tersebut sehingga akan valid dan kuat keabsahan ide ataupun gagasan yang dituangkannya.

            Jika terjadi sebuah perbedaan, maka bukan harus diselesaikan dengan kekerasan, pengintimidasian,  ataupun  memblack list rival hingga menjatuhkannya. Tetapi yang sangat perlu, mari kita berfikir cerdas melalu kebijaksanaan berdasar keadilan, karena Allah sesungguhnya tidak menyukai perpecahan dan pembuat kerusakan, karena perpecahan hanya mengkacaukan peradaban di muka bumi. Bangsa Irak yang terkenal dengan keagungan dan kemegahannya pada masa-masa khalifah Abbasiyah harus tumbang karena hilangnya rasa persatuan dan kesatuan. Kerajaan Mongol yang tidak menyembah Allah mengapa mampu menumbangkan kekuatan Islam yang seharusnya jaya karena adanya kepercayaan bahwa Allah memberikan rahmat-Nya. Tapi sekali lagi kita mundur dan terbelakang karena Islam sudah hilang rasa persatuan dan kesatuannya.
Bangsa Barat sangat mudah memporak porandakan negeri-negeri Islam, meluluhlantakkan tempat-tempat ibadah dan menghancurkan tempat-tempat penting yang menjadi tempat perkumpulan Islam. Dan negara-negara Islam masih belum membuka selimut beranjak menuju oase, membersihkan muka supaya lebih jernih menatap " apa yang harus aku lakukan untuk agama Islam ".

Tidak ada komentar:

Posting Komentar